Diam-diam, kamu adalah bagian penting dalam hidupku. Sedetik kamu
pergi, seribu tahun lamanya aku menunggu. Selangkah kamu berpaling,
sepanjang jalan hatiku lurut. Kamu tidak tahu.
Diam-diam, senyummu lah yang membahagiakan hariku. Sekejap kamu
menoleh dan tersenyum, seribu tahun lamanya aku berbahagia. Sesentimeter
bibirmu bergerak, sehasta jarak debar jantungku. Kamu tidak tahu.
Diam-diam, namamu lah yang hatiku bisikkan. Sekedipan mata orang lain
bisa memanggil namamu, setiap hari aku susah payah belajar merapalnya.
Seputaran elektron kamu berlalu di hadapanku, serevolusi Saturnus aku
diam. Kamu tidak tahu.
Diam-diam, diammu adalah sakit yang menyayat batin. Sedesiran aku
melihatmu diam, sepanjang malam aku tak bisa terpejam. Seujung jemari
kita bertemu dan saling diam, seumur hidup aku merasa muram. Kamu tidak
tahu.
Diam-diam, aku menyimpan hati padamu, dalam-dalam.
dikutip dari blog : demprul.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar