Bagaimana caranya?
Beri tahu aku.
Karena sepertinya,
semua usaha yang aku lakukan tak pernah terlihat bukan?
Beri tahu aku
cara membuatmu percaya,
Beri tahu aku
caranya meyakini kau,
walaupun itu hanya seruas ibu jari,
atau sekecil diameter sebuah jarum jahit.
Kau tahu
hati hanya sekedar hati,
ia bisa merasakan sakitnya juga.
Jika usaha ku tak pernah terlihat,
dan kau selalu tidak percaya padaku,
bukankah sepertinya sia-sia?
Tolong, sayang.
Aku ini sedang berusaha menjadi yang lebih baik lagi.
Sedang berusaha untuk hidup ke masa depan, bukan masa lalu.
Bisakah kita melangkah sedikit lebih maju ke masa depan?
Bukan ke masa lalu.
Bisakah kau tidak berlari kembali ke masa lalu, memperlihatkan sebuah frame dimana ada sebuah cerita ketika aku menyakiti mu?
Aku sadar aku menyakitimu, tapi perlukah kau membahasnya berulang-ulang kali di saat aku melangkah ke depan?
Tapi sadar kah, kau menyakitiku?
Ah, pasti kau tidak pernah merasa bahwa kau menyakitiku. Iya kan, sayang?
Perlu kau tahu, dengan kau berlari kembali ke masa lalu, memperlihatkan sebuah frame dimana aku telah menyakitimu, itu membuat aku sakit. Seakan aku ini tersangka yang di harus kenakan banyak pasal hingga harus menerima hukuman berat.
Dan pasti kau berfikir kau tidak bermaksud memojokanku, bukan? Tentu kau melakukannya sayang. Walaupun kau berkata kau tidak memojokanku.
Dan lagi, ketika kau membawa satu cerita yang pernah membuat aku sangat amat sakit hati. Kau selalu membawa cerita tersebut sebagai pembanding, kau tidak akan pernah seperti itu. Bisakah kau tidak membahasnya? Biarkan itu menjadi cerita kelamku, dan kau tidak perlu membahasnya.
Dan lagi, ketika kau seakan tidak percaya atau memang tidak percaya aku ini tidak bermain di belakangmu, harus berapa kali aku meyakinkanmu? Katakan saja. 100 kali? 1000 kali? Karena sepertinya kau tidak percaya padaku.
Kembali lagi, bagaimana cara membuatmu percaya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar