di luar mendung,
seakan mengerti bahwa aku sedang sedih.
suara gemuruh petir,
seakan menertawakan isi dunia terhadap orang yang sedang bersedih.
lalu hujan turun,
seakan menyuruh orang yang sedang bersedih makin meratap.
"harus menentang dunia, seperti apa lagi yang harus aku lakukan? ini jiwaku. dan ini adalah aku. aku punya hati dan dia juga. but, can he just stop like everything that i do, always wrong, and like he always blame everything on me?"
"sudahlah. sudah pernah Ku katakan wahai umatku, bahwasanya jangan pernah menaruh harapan terhadap sesamamu. jangan pernah berharap berlebihan. lakukan yang menrutmu baik, senantiasa akan berbuah baik."
-percakapan antara manusia dan Tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar