Sabtu, 30 Juni 2018

1.87

ketika rindu hadir,
dan kamu tidak bisa melakukan apa - apa.
saya hanya mampu menyebut namamu dalam doa.

Selasa, 26 Juni 2018

1.86

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah 
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.



Sapardi Djoko Damono..

1.85

sesederhana senja yang indah...
dan aku lupa, senja yang sesederhana itu 
hanyalah sementara...

1.84

Untuk pertemuan dengan segala macam pembelajaran.

Untuk semua kebahagiaan yang pernah kita rasakan.

Untuk impian yang belum sempat menjadi kenyataan.

Untuk kebersamaan yang akhirnya tinggal kenangan..

Terimakasih.....

Aku yang pernah kau sebut 
masa depan 
-anony

Jumat, 22 Juni 2018

1.83

tiap jalan, pasti ada resikonya masing-masing.
pilihan pertama, meminta maaf membuat hati lega namun luka kembali perih sebab suara itu yang aku takutkan atau mungkin aku rindukan.
pilihan kedua, tidak meminta maaf namun hidupmu sangat amat terusik atas rasa bersalah.
dan pilihan pertama lah yang aku ambil. 
dan sekarang resiko, sedang ku hadapi.

1.82

lega rasanya, 
mengeluarkan apa yang selama ini mengusik di hati,
sampai-sampai alam bawah sadar-pun turut hidup merasakan usikan itu.
walau sebatas kata "minta maaf"
setidaknya ada beban pikiran yang terlepas.
setidaknya ada yang tuntas.

1.81

Ia hampir lupa bagaimana hujan menyanyikan senandungnya. Bahkan ia hampir lupa bagaimana pojokan kedai kopi menjadi kesukaannya. 
Baginya, apapun yang ia sukai dulu tak ada artinya. Ada kesedihan yang tak bisa ia tutup-tutupi, jelas sekali.
Pun ia tertawa, ia hanya pura-pura.
Ia terikat oleh banyak hal; rasa yang belum bisa ia tanggalkan dalam sekejap mata ataukah rindu yang selalu ingin ia tuntaskan tanpa banyak tanya; kapan dan dimana.
Perihal takdir, ia pernah percaya apa yang ia jaga tak mutlak akan selamanya, tapi rasanya egois berkecamuk melawan dan selalu siap memberontak pikiran. 
Tunduklah ia dalam egonya sepanjang tahun.
Lalu alam raya membawa kabar baik bahwa satu-satunya yang ia butuhkan adalah waktu.
Pikirnya mungkin sesekali akan kembali.
Lukanya mungkin belum sepenuhnya sembuh, tapi ia baik-baik saja, dan akan tetap baik-baik saja; selalu begitu.



Renjana
Rahmasari Bakri.

Hati sedang hampa.
Kosong.
Mungkin sedang lelah-lelahnya mencintai ataupun menyayangi seseorang.
Entah kapan ini akan berakhir, biar waktu yang menjawab. 

Sabtu, 02 Juni 2018

1.80

jika yang kau lakukan hanya ingin menyakiti,
Selamat.
kau berhasil melakukannya.