Kamis, 17 September 2015

1.5

karena untukmu dia lebih sempurna.




 istirahat, kamu.
sekali lagi, semoga tak sekedar harap.

Selasa, 15 September 2015

1.4

aku yakin dia mampu membuat kamu bahagia.
jika dia memang yang terbaik untukmu,
bahagiamu akan selalu aku doakan.






jika rasa ini benar ada terhadapnya,
biarkan semesta yang berbincang.
kamu, selamat malam
semoga tak sekedar harap.

Kamis, 10 September 2015

1.3

tolonglah,
aku sedang berusaha melupakan semuanya.
untuk saat ini aku mohon,
pergilah sejenak.
apa aku yang harus menghindar?

Rabu, 09 September 2015

Selasa, 08 September 2015

1.1

Kepada kamu yang mengajak aku tenggelam dalam kebersamaan.
Jangan biarkan aku nyaman, jika pada akhirnya perasaan sayang hanyalah sebatas angan-angan.
Sebab, sekuat apapun membuat diri bertahan, perasaan yang tumbuh seringkali tidak bisa di kendalikan.
Jika kamu tak mau menjadikan kita utuh, biarlah aku berlari sebelum aku menjadi rapuh.
Sebelum aku jatuh dan tenggelam dalam perasaan yang terlalu dalam.
Sementara, kamu hanya ingin jadi angin yang berlalu dalam ketidakinginanmu. 
Hanya ingin menjadikan aku seseorang yang tidak akan pernah menjadi sesuatu yang penting dalam hidupmu.


Kutipan buku Senja, Hujan & Cerita yang telah usai; Boy Chandra.
Jika Tidak Ada Rasa Apa-apa.

everything's blurry,
but the feelings are real.

Kamis, 03 September 2015

3/9/15

Hari yang berat buat gue.
Hari yang mengatakan bahwa, usaha yang gak pernah gue lakukan dari setaun yang lalu, perasaan-perasaan campur aduk yang tak pernah terucapkan, telah berakhir malam ini.
Mungkin postingan gue yang ke 41 kemaren adalah jawabannya.
Aku sayang kamu, kamu sayang dia.

Gue tau ini adalah jawaban dari resiko yang gue ambil, bahwa berani jatuh cinta diam-diam, berarti berani patah hati juga.
Gue gatau mesti seneng atau sedih. Karena sebenernya gue bahagia akhirnya dia menemukan orang yang bisa membuat dia bahagia, tapi gue juga sedih karena gue belum sempet untuk menjelaskan semua tentang perasaan gue ke dia, tentang senyumnya yang dulu gue kagumi, senyum yang sebatas simpul tapi bisa membuat jantung gue seakan berhenti. Gue harus siap melihat dia di bahagiakan oleh orang yang mampu membuat dia bahagia. Jawaban gue terjawab, dia bahagia. Walaupun bukan sama gue. 
Gue harus menutup buku yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah terjawabkan. Pertanyaan-pertanyaan yang gak pernah bisa gue jawab. Petanyaan yang mungkin tak pernah ada jawabannya.

Gue harus berhenti.
Gue harus mengakhiri perasaan gue terhadap dia.
Seperti kata @falenpratama di postingan yang pernah gue posting beberapa waktu yang lalu;

Aku senang mendapatkan kesempatan mencintaimu walau hanya dalam diam.
Apa yang telah menjadi rahasia, biarlah tetap menjadi rahasia.
Sekalipun nantinya semesta berbaik hati menitahkan waktu untuk mempertemukan
kita kembali.
Kuharap itu menjadi awal yang indah.
Apa yang menjadi rahasia, biarlah menjadi rahasia. Biar hanya gue, Tuhan dan blog ini yang tau.
Buat kamu disana,
semoga kamu bahagia dengan dia yang mampu membahagiakan kamu
semoga dia menjaga kamu dengan baik, seperti aku yang menjaga kamu dalam doa
semoga dia menyayangi kamu, seperti aku yang menyayangi kamu dalam diam.
semoga dia orang yang selama ini kamu cari.


tak selalu indah cinta yang ada.
mungkin memang ku yang harus mengerti,
bila ku bukan yang ingin kau miliki.
 -untitled

Rabu, 02 September 2015

2/9/15

Gue gak mau bercerita bertele-tele.
Gue mau cerita langsung to the point.

Setelah gue mengetahui semuanya, membuat gue berpikir berkali-kali lagi.
"inikan moment angkatan kalian, kalo gue ikut gak tepat momentnya."
Emang sih bener apa yang dia bilang, gak salah juga. Tapi mungkin ekspetasi gue yang terlalu besar mengalahkan realita yang sebenarnya membuat gue sakit.
Ini yang membuat gue berpikir-pikir lagi.
Apa gue emang harus mengakhiri semuanya, bahwa sebenarnya gak pernah ada harapan buat gue?
Sejujurnya gue gak mau kalah oleh keadaan, tapi terkadang gue ngerasa seakan-akan semuanya memaksa gue untuk menghentikan semuanya.




beberapa hal memang terlalu indah jika nyata terjadi. 
sebabnya, malam menyediakan mimpi 
agar kita tetap bisa menikmati meski berwujud fiksi.
-falenpratama

Selasa, 01 September 2015

1/9/15

Terima kasih ya Allah telah memberi nafas kehidupan hingga aku berumur 19 ini.
Semoga segala urusan di lancarkan oleh Allah SWT.
Cuma satu permintaan, berikanlah kedua orangtua ku kesehatan.
Gak minta yang aneh-aneh.

Terima kasih ya Allah punya temen-temen sedeng semua dan mereka ada buat gue. Mereka semua gila dan mereka sukses juga buat gue sayang sama mereka. Mereka sukses ngerjain gue yang membuat baju putih gue berwarna coklat karena di siram bubuk kopi. Walaupun rese, tetep mereka yang gue sayang. Walaupun sederhana, tapi ulang tahun gue yang ke 19 ini gue sangat amat bahagia. Walaupun kurang dia, tapi setidaknya mereka berusaha membuat gue seneng di ulang tahun yang ke 19 ini, mereka juga berusaha membuka peluang buat gue dan dia walaupun gue gak tau akan seperti apa nantinya.





lo semua emang ngeselin,
tapi gue sayang banget sama kalian.