1.61

aku hanya ingin bebas.

itu saja.

1.60

Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku merengkuhnya?
Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku memeluknya?
Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku mengecup kening, pipi dan bibirnya walau hanya sekejap?
Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku tidur di pelukannya hanya untuk satu malam saja?
Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku menghabiskan satu hari ku untuk tertawa lepas bersamanya?
Jika di beri kesempatan untuk terakhir kalinya, bolehkah aku memilikinya dalam sehari untuk yang terakhir kalinya?
Maaf, aku tak pernah sempat memperlakukan kamu dengan baik setelah kita berpisah.
Karena aku tahu, jika aku bersikap seperti itu akan semakin sulit aku melepas begitu juga dengan kamu.
Dan maaf, aku terlalu sulit melupakan.

Terima kasih kamu, untuk 693 hari yang telah kita lewati bersama.
Manis, pahit, hambar, asin telah aku rasakan bersamamu selama 693 hari.
Dari pagi sampai ke pagi lagi hanya kamu yang ada di saat aku membuka mata selama 693 hari kita.
Terima kasih kenangannya.

1.59

aku benci ketika kenangan memainkan chapternya.
-
-
aku benci ketika aku mengingatmu padahal seharusnya melupakanmu.
-
-
aku benci, tapi aku harus bagaimana?
-
-
bukankah jika aku semakin memaksakan akan semakin sulit?

1.58

berat rasanya menutup paksa kenangan yang belum ingin di tutup.
-
-
berat rasanya mengubur kenangan yang masih ingin di kenang.
-
-
berat rasanya menghilangkan sosok dirinya yang selama hampir 2 tahun ada di tiap waktu dan hariku.
-
-
berat rasanya, memang.
-
-
maafkan aku yang tak mempertahankan kamu
-
-
maaf.


dunia seketika asing dari sebentuk tubuh besar yang selalu melindungiku. 
pelukan yang dulu, setahun yang lalu, mengendap dan merekat tak pernah lepas dari tubuhku. 
sepasang lengan itu, telah menjadi ingatan terbaik untukku merasaimu.
dekat dan tanpa sekat, kau selalu ada, melekat. meski perjalanan ini telah semakin lembab. 

-mempuisikan.tumblr.com