Jumat, 26 Februari 2016

1.21

Hai, maaf saya lupa hari ini tanggal 26.

Selamat tanggal 26 yang ke lima kalinya.
Semoga tidak pernah bosan dengan saya yang manja.
Semoga tidak pernah bosan dengan saya yang ingin kamu bahagia.
Semoga selalu seperti ini sampai waktu yang memisahkan.

Jika ada kalimat yang dapat mendeskripsikan lebih dan menggantikan kalimat, "aku sayang kamu."
Maka akan aku gunakan kalimat itu, dan ku ucapkan kepadamu.

Kamis, 25 Februari 2016

1.20

jika kau ingin berhenti,
ingatlah apa yang sudah kamu lakukan selama ini.

Minggu, 21 Februari 2016

1.19

aku tidak butuh jawaban apa-apa dari kamu
mengenai apa yang aku sampaikan tentang perasaan hatiku.
aku hanya butuh menyampaikannya kepadamu,
sehingga kamu tahu apa yang aku rasakan
aku hanya butuh menyampaikannya
sehingga hati ku terasa lebih lega.

apapun yang aku rasakan,
itu hanya karena aku sayang kamu.

Sabtu, 20 Februari 2016

1.18

Berjuang gak sebercanda itu.
Emang kau kira enak punya perasaaan sebegitu khawatirnya dengan kau, tapi setibanya pulang ke rumah, kau pergi lagi tanpa memikirkan rasanya jadi aku.
Berjuang gak sebercanda itu, bodoh.

Sudahlah, mungkin aku saja yang sebegitu khawatirnya pada kau.
Padahal, kalau di pikir-pikir kau bisa jaga diri dengan baik.
Mungkin aku saja yang terlalu takut kehilangan sosok kau.
Padahal, memang seperti itu nyatanya

Maafkan rasa khawatirku yang sebegitunya, sayang.
Kadang ia terlalu susah untuk di kontrol perihal mengkhawatirkan kamu.

Selasa, 16 Februari 2016

1.17

kau selalu terselip di kopiku yang tanpa gula,
atau langitku yang selalu hujan.
kau manis, dan indah,
pada tempatnya,
cinta.


-mempuisikan.tumblr.com

1.16

Hai. Sudah lama tidak update blog ini.
Hanya sedang ingin menulis disini.
Tiba-tiba gue ngerasa mood gue lagi random banget. Ini itu gue pikirin.
Gue ga suka di saat mood gue yang baik tiba-tiba jadi random ga jelas kenapa. Sebenernya gue tau alasan kenapa mood gue jadi begini, tapi gak perlu tahu lah, toh ga begitu penting.


yang terlihat tangguh
dan seolah-olah telah melupakanmu,
bisa jadi 
masih sering mengingat dan mengusir
rindu yang datang kepadanya 
perihal kamu.


Ini bukan tentang hal perjuangan gue berhenti disini.
Engga. Bukan itu.
Gue belum lelah buat berjuang demi hubungan ini.
Hanya saja, kalo gue lagi ada apa-apa gue terlihat tangguh.
Padahal sebenernya gue lemah.
Apa setiap orang yang kaya gue ini, sangar tapi hatinya lembut?



percayalah, aku selalu berusaha
membuat kamu bahagia.

Senin, 01 Februari 2016

1.15

sebab mencintaimu pun
aku harus menyingkirkan
jutaan prasangka buruk
menyingkirkan 
jutaan firasat buruk
menyingkirkan
jutaan pikiran buruk
sebab
tiap kali aku berada jauh darimu
aku memiliki 
entah itu firasat, pikiran maupun prasangka buruk
sedang bersamamu.

sebab mencintaimu pun
aku harus bertengkar dengan hatiku sendiri
"tolonglah percaya kepadanya."
bukankah kepercayaan tiangnya hubungan?

sebab mencintaimu pun
aku memilih setia
dan aku ingin menjadi yang menyenangkan bagimu.

sebab mencintaimu pun
aku punya rasa cemburu
tapi jangan sengaja buat cemburu
membuat seseorang merasa takut kehilangan adalah
bercanda yang keterlaluan

sebab mencintaimu
aku merasa tenang dan percaya kamu mencintaiku juga
terlebih saat kamu peluk erat aku
tak ada yang lebih indah dan hangat dari itu.

(Kelak) 1.14

Ku tuliskan sajak ini sambil mengingatmu
Dalam sedu sedan gerimis di depan teras rumahku
Akan jadi apa kita bertahun-tahun dari sekarang, Tuan?
Kelak ketika kau memutuskan pergi dari hidupku
Ingatlah aku di akhir perjalanan kisah cintamu
Ingatlah aku sebagai proses kau menuju masa depanmu
Lalu tersenyumlah
Karena meski tak bersama
Pelukku pernah mendamaikan sejuta gelisah
Kelak ketika ternyata bukan aku yang menyambutmu di depan pintu rumah
Jangan bermuram durja
Aku tahu, lelahmu lebih perlu perhatian
Dibandingkan sesal yang begitu menyesakkan
Kelak ketika kita tak lagi berjalan beriringan
Jangan menyalahkan Tuhan
Tentu tak satu pun dari kita yang ingin menjadi makhluk tak tahu aturan
Mari jalani masa kini dengan harapan atas beragam kebaikan
Kelak ketika hanya puisi yang tersisa dari diriku
Jangan membacanya sendirian saja
Buatlah secangkir minuman hangat
Agar bukan  hanya sunyi yang ada dalam hatimu, yang mulai rindu dekap
Kelak mungkin semuanya akan hilang
Namun yang pernah saling sayang
Tak seharusnya menghapus doa-doa kebaikan.

Puisi dari Tia Setiawati.