Sabtu, 21 Januari 2017

1.54

aku merasakan kenyamanan itu,
tapi aku tahu aku tidak boleh berharap lebih.



Yang berbahaya itu bukan jatuh cinta,
tapi rasa nyaman.

1.53

Suatu hari di hari lalu, kamu pernah meminta seseorang untuk tetap tinggal.
Bahkan memohon agar dia bertahan.
Namun ia tetap pergi.
Bahkan lebih menyakitkan, dia memilih tidak peduli padamu.
Kamu waktu itu tidak penting baginya.

Berhari, minggu berlalu, bulan dan tahun berganti.
Kamu bangkit kembali.
Menemukan dirimu yang baru.
Hidup dengan kebahagiaan baru.
Namun lukamu tak sepenuhnya hilang.
Rasa sayangmu padanya sulit kau matikan.
Tapi sudah tak sehebat dulu.
Kini kau mencoba mencintai orang baru.
Kamu belajar menerima dia yang menerimamu sepenuhnya.

Hingga semesta bercanda.
Si pengkhianat itu kembali lagi.
Memohon agar kau pertimbangkan perasaannya.
Dia menyesal dan meminta diberi kesempatan.
Hatimu berantakan.
Kamu tiba-tiba gamang.
Padahal, seharusnya tak perlu begitu.
Andai kamu mau merenungi lagi.
Kamu tahu harus bersikap bagaimana.

Selama jatuhmu ada orang baru yang bertahan.
Meski mungkin dia tidak lebih baik.
Setidaknya dia menerima sisi burukmu.
Dia yang bertahan denganmu.
Lalu kenapa kamu harus gamang dan seolah memiliki pilihan lain.
Seseorang di masa lalu yang ingin kembali itu, bisa jadi karena dia terluka lebih parah.
Dan dia tak tahu kepada siapa akan mengadukan lukanya.
Dia mencarimu untuk melampiaskan sedihnya.


aku ingin memahami bagaimana rasanya menjadi matamu
lalu mengerti apa yang kau rasakan saat menatapku.

-boy candra

Jumat, 13 Januari 2017

1.52

kalau kamu membaca ini,
kamu pasti mengerti rasanya rindu,
tapi tidak bisa mengatakannya
padamu.

-namarapuccino

1.51

matamu melemahkanku
saat pertama kali ku lihatmu
dan jujur,
ku tak pernah merasa begini.

dari mata- jaz.

Minggu, 08 Januari 2017

1.50

Bagaimana bisa aku menginginkan 2 orang untuk menempati 1 hati?
Terlebih sepertinya aku mengkhianati perasaan seseorang yang lebih dulu menempati hati ini.
Bagaimana bisa, dia aku inginkan untuk jadi milikku?
Bagaimana bisa, aku merasa senang setiap bertemu dia?
Bagaimana bisa, aku merasa senang setiap di perlakukan layaknya seorang kekasih?
Bagaimana bisa, aku mulai menyayanginya dan juga merindukannya?
Bagaimana bisa, aku membagi satu hati untuk di tempati dua insan yang sama sama aku sayangi, bukankah itu egois sekali?

1.49

Membelokkan hati itu mudah,
tapi meluruskannya kembali 
hanya menjadikannya 
satu jalur
yang berbeda arah..