Sabtu, 21 Januari 2017

1.53

Suatu hari di hari lalu, kamu pernah meminta seseorang untuk tetap tinggal.
Bahkan memohon agar dia bertahan.
Namun ia tetap pergi.
Bahkan lebih menyakitkan, dia memilih tidak peduli padamu.
Kamu waktu itu tidak penting baginya.

Berhari, minggu berlalu, bulan dan tahun berganti.
Kamu bangkit kembali.
Menemukan dirimu yang baru.
Hidup dengan kebahagiaan baru.
Namun lukamu tak sepenuhnya hilang.
Rasa sayangmu padanya sulit kau matikan.
Tapi sudah tak sehebat dulu.
Kini kau mencoba mencintai orang baru.
Kamu belajar menerima dia yang menerimamu sepenuhnya.

Hingga semesta bercanda.
Si pengkhianat itu kembali lagi.
Memohon agar kau pertimbangkan perasaannya.
Dia menyesal dan meminta diberi kesempatan.
Hatimu berantakan.
Kamu tiba-tiba gamang.
Padahal, seharusnya tak perlu begitu.
Andai kamu mau merenungi lagi.
Kamu tahu harus bersikap bagaimana.

Selama jatuhmu ada orang baru yang bertahan.
Meski mungkin dia tidak lebih baik.
Setidaknya dia menerima sisi burukmu.
Dia yang bertahan denganmu.
Lalu kenapa kamu harus gamang dan seolah memiliki pilihan lain.
Seseorang di masa lalu yang ingin kembali itu, bisa jadi karena dia terluka lebih parah.
Dan dia tak tahu kepada siapa akan mengadukan lukanya.
Dia mencarimu untuk melampiaskan sedihnya.


aku ingin memahami bagaimana rasanya menjadi matamu
lalu mengerti apa yang kau rasakan saat menatapku.

-boy candra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar