Rabu, 27 Mei 2020

3.7

"... too many fights, and we cried. but never said we're sorry..."
".... i don't know how to forget your face. no love, god i miss you every single day, now you're so far away..."
so far away - martin garrix

i just miss you (again)
i don't know why.
i just did, bang.
kira-kira ini gue berdosa gak ya kangen ama lu?
tiba-tiba kepikiran...
takut udah bahagia sama yg lain, tp malah gue kangenin....

Selasa, 26 Mei 2020

3.6

(baby i call in the dead of night But you don’t need me like i need you Pray that i won’t be alone) Layin on the bed Waitin for your text (be alone) Babe there’s nothin left Faded I'm a wreck (be alone) Afraid what’s coming next Wished we never met (be alone) Laying us to rest but Baby i beg you (be alone) Too soon with a drunk call In the middle of the night you Took it, my fault (be alone) Didn’t really mean to interrupt (be alone) But if u change ur mind then hit me up (be alone) Pain, that’s an option No time for nonsense Can’t ask you nothing Drank, feeling nauseous Too many toxins Not even conscious Say nothin more, say nothin more baby We’re better on our own Tonight im getting throwed (you don’t need me) She never coming home Stay with me (pray that i won't be alone) Say you’ll leave (you don’t need me) (be alone) Pain, that’s an option No time for nonsense Can’t ask you nothing Drank, feeling nauseous Too many toxins Not even conscious Say nothin more, say nothin more baby Baby girl is saying that we just friends That we just friends If we fucking are we just friends? Are we just friends?

like i need you - Kina


(i miss you) i need you right now, but why you didn't text me back?

Senin, 25 Mei 2020

3.5

ini cuma kebetulan, atau emang dia tau kalo dia lagi gue kangenin?
ko bisa kebetulan dia jadi ganti dp fotonya pake foto yg gue fotoin...
ah, kebetulan kali ndri. jangan gr.
iya, jangan gr.
udah ah.
jangan gr.
iya jangan.

Rabu, 20 Mei 2020

3.4

ternyata 'sang waktu' tidak menyembuhkan apa-apa selama ini.
ia hanya meminta kita untuk terbiasa hidup berdampingan bersama luka itu.

Senin, 18 Mei 2020

3.3

beberapa hari terakhir gatau kenapa kepikiran sama dia.
apa kabar ya dia di sana?
biasanya gue 'stalk' dia lewat platform media sosial twitter, berhubung ig udah gak saling follow. tapi kali ini gue ga bisa ngestalk lagi karena ya di protect twitternya.
padahal itu salah satu jalan ninja gue untuk tau gimana dia sekarang.
gue selalu berharap dia baik-baik aja sih di sana, dan semoga bahagia selalu.
gue gak tau kenapa kepikiran, sampe gue buka laptop, gue cari2 foto gue bareng sama dia kali aja ada yang belum ke hapus. dan ternyata bener, ada beberapa foto bareng, foto gak sengaja bareng dan foto dia yg gue ambil dari belakang.
sebenernya rasanya masih sesek di dada sih kalo liat foto bareng, gak berani liat foto itu lama-lama. tapi berulang kali gue buka foto-fotonya
buka-tutup, buka-tutup.
gitu terus, sampe akhirnya nangis sambil tiduran.
jangan tanya kenapa.
ini hampir 3 tahun lamanya.
tapi entah gue gak tau, gue gak tau gue kangen sama memorinya, atau bahkan sama orangnya.
bahkan gue ngetik ini pun nge stuck karena ....
gue se ga paham itu sama diri gue sendiri. ada rasa di mana gue pengen ngehubungin dia lagi, tapi gue selalu berfikir ulang, dan jadinya otak sama hati gue berdebat.
"buat apa?" otak bertanya.
"ya sekadar pengen tau kabarnya aja sih.." hati menjawab.
"terus nanti kalo udah tau kabar dia, lo mau ngapain ndri? lo gak takut rasa sakit itu balik lagi? atau bahkan rasa bahagia, atau bahkan rasa ingin balik lagi?" otak kembali bertanya.
"gue gatau.... gue cuma kangen. tapi gatau kangen karena apa." kata hati.
kaya gitu kurang lebih.
gue gatau dia masih baca blog gue atau engga, tapi kalo misalkan dia baca ini, semoga dia tau kalo gue kangen.
gue gatau bang, kenapa gue kangen sama lu. se kangen itu. gue gak paham. akhir-akhir ini kaya semuanya tiba-tiba ke rewind sendiri, bang. pas gue sama lu, pas berantem, pas mau romantis-romantisan ujungnya berantem, pas lu ngejaga gue waktu lagi sakit, pas lu cemburu, pas gue cemburu, pas lu berusaha buat nyenengin gue, pas gue berusaha nyenengin lu tapi selalu gagal. gue gatau bang kenapa gue kangen. semuanya bener-bener ke rewind sendiri.
gue selalu berdoa semoga lu baik-baik di sana ya bang.

3.2

Jadi, barusan aja gue baca sebuah komen di Youtube ketika gue lagi nonton MV Dialog Senja berjudul Lara.
Satu persatu kalimat, gue baca dengan saksama gak kerasa tiba-tiba air mata gue ngalir gitu aja. 
Gatau, tergores lagi luka-luka lama itu.
Gue akan repost komen tersebut di sini, sekalian jadi kenangan buat gue juga.



Kau tak akan pernah tau rasanya menangis diam-diam sampai bantalmu basah kuyup seperti habis dikencingi anak kecil yang bermimpi sedang ada di kamar mandi. Kau tak akan pernah tau rasanya mati-matian berpura-pura tertawa di hadapan orang-orang, berpura-pura bahagia hidup bersamamu padahal sebenarnya aku sedang di neraka dan teriakanku tak ada yang mendengarkan. Kau tak akan pernah tau rasanya pukul tiga pagi meringkuk di sudut kamar dengan seluruh janji-janji teringkarimu yang tumpah seketika bersama air mataku yang sesal–sesal–sesal tiada habisnya. Kau tak akan pernah tau rasanya memaklumi kesalahan-kesalahan yang akan diulangi lagi. Kecewa untuk alasan yang serupa untuk kesekian kali. Kau tak akan pernah tau rasanya menatap iri pada pasangan-pasangan kasmaran teringat bagaimana kita pernah sampai akhirnya kita sudah. Kau tak akan pernah tau rasanya berharap seseorang tak pergi tapi nyatanya raganya disini tapi ia sudah jauh sekali dan mungkin tak mungkin bisa kembali lagi. Kau tak akan pernah tau rasanya mengingat-ingat memori silam dengan senyum lebar lantas menangis sebab mungkin tak akan terulang lagi. Kau tak akan pernah tau rasanya menelan bulat-bulat kenyataan bahwa kau tak pernah jadi prioritas. Kau tak pernah jadi yang diutamakan. Kau hanya salah satunya saat kau ingin jadi satu-satunya. Kau tak akan pernah tau rasanya termakan omonganmu sendiri mengenai hubungan yang kau miliki paling sempurna, bahwa kekasihmu tiada duanya, bahwa kekasihmu berbeda dari yang lainnya namun ternyata lebih bangsat dan lebih parah serta lebih tak menggunakan otaknya. Kau tak akan tau rasanya hidup dalam hubungan yang tak lebih dari sekadar pura-pura dan tipuan. Semua tau kita bahagia dan kita berdua mengakuinya. Padahal yang aku rasa luar biasa tersiksa sedangkan kau taunya aku bodoh dan mau-mau saja. Kau tak akan pernah tau rasanya menginginkan waktu diulang kembali namun semesta hanya menertawai kebodohanmu sampai kau sendiri pun malu pada diri sendiri. Kau tak akan pernah tau rasanya disia-siakan. Didapatkan hanya untuk dicampakkan, atau disimpan hanya untuk pajangan. Terlebih kau rupanya sudah lama dibuang tapi belum benar-benar terbuang. Kau tak akan pernah tau rasanya kecewa sekecewa ini—sekecewa yang aku rasa. Sebab aku tak akan pernah tega menyiksamu dengan cara seperti yang kau buat kepadaku. Aku rusak parah tapi tak mampu meninggalkanmu. Ironis kan? - Bandung & Kenangan.

-itsmeyour sam