Rabu, 21 Januari 2015

21/1/15

Malam semuanya.
Malam ini gue sedih.
Entah kenapa gue ngerasa sedih.
Pas liburan desember kemarin gue berharap pas masuk gue bisa liat dia setidaknya sehari sekali atau dua kali sehari. Tapi nyatanya ga sesuai dengan perkiraan gue, karena pas masuk juga UAS jadi kita emang jadi sibuk.
Hari ini jadi hari terakhir gue melihatnya, karena setelah UAS selesai, gue liburan.
Tapi bedanya, hari ini gue ngeliat dia dari samping tanpa melihat wajahnya. Dan hanya melihat dia dari belakang.
Sebenarnya dari lubuk hati gue yang paling dalam, gue kangen dia. Kangen banget. Kangen ngeliat wajahnya.

Temen gue yang kebetulan menjadi 'secret admirer' juga, bilang kaya gini :

"Dengan melihat senyumnya aja, gue udah seneng. Dengan gue bisa selalu ada, dan melihat dia dimanapun dia berada gue juga seneng walaupun dia gak tahu kalo ada kita disana. Dan dia gak perlu tahu keberadaan kita bahwa sebenarnya kita disana melihat dia dari kejauhan."

Dan gue langsung menyambungkannya seperti ini :

"Iya, orang yang jadi secret admirer emang gitu. Dia ada, tapi tak terlihat."

Dan temen gue juga bilang gini :
"Setiap kita lagi ngeliatin dia, rasanya kaya ketagihan. Sekali pengen liatin terus, rasanya ya gak mau berhenti liatin, sadarnya harus berhenti liatin kalo dia juga lagi ngeliat ke arah kita. Seakan mata gak mau lepas dari gerak-gerik dia, ataupun yaa apapun itu yang ada di dirinya."

Gak ada yang salah menjadi seorang secret admirer. Toh, gue yang lagi ngejalaninnya pun ikut merasakan kemagisan memandangnya dari jauh. Kita emang cuma bisa menikmati dari jauh. Seakan apapun tentang dia adalah anugerah terindah yang pernah kita ketahui walaupun itu menyakitkan hati kita.

Untuk kamu yang disana,
maafkan aku ini malam yang kesekian kalinya aku rindu.
Semoga kamu selalu sehat dan baik-baik saja dimanapun kamu berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar