Selasa, 17 April 2012

Kesetiaanku kau balas seperti itu

Hai... cerita kali ini memuat tentang cerita sedih.
langsung saja cekidot..

2 tahun yang lalu aku mengenal seseorang tapi tidak terlalu dekat. Seseorang itu namanya Ares. Ya ku mengenalinya karena saat itu di sekolahku di adakan sebuah acara outbond. Pada saat itu aku hanya mengenali salah satu diantara sekian banyak cowok-cowok dalam acara outbond tersebut, namanya adalah Rere. Cukup untuk aku mengingatnya untuk saat ini. Karena aku cukup sakit hati dengan apa yang telah terjadi antara aku, Rere dan seorang temanku. Ya saat itu aku menyukai Rere.. lalu aku bercerita dengan salah satu temanku yaitu Ina. "Ina.. aku suka dengan rere, dia tampan dan terlihat sangat baik.". Kataku pada Ina. "Iya aku juga suka dengannya ra. dia terlihat sangat tampan". Kata Ina. Hari demi hari aku mencoba mencari tahu nomor hapenya, akhirnya setelah 1 minggu setelah kedatangannya aku mendapatkan nomor hapenya.. Tanpa menunggu lama aku langsung mengirimnya sms. Seperti layaknya anak muda yang ingin kenalan, aku berkenalan.. 
Yaa sudah dua minggu terlewati dan aku masih smsan dengan Rere. Suatu hari Rere menanyakan aku sesuatu "laura, teman yg suka denganmu siapa?" tanyanya. "oh itu Ina, ada apa?" jawabku. "boleh ku meminta nomor hapenya? sekedar untuk berteman?" pinta Rere. "oh boleh nomornya adalah 0899********. " Ya ku memberikan nomor Ina kepada Rere..
Keesokan harinya di sekolah Ina langsung bercerita padaku kalau Rere mengirim dia sms. Ina hanya bercerita biasa saja.... Sudah lewat 3 hari Ina sering cerita padaku kalau Rere jadi lebih sering mengirimnya sms... Akhirnya pada pulang sekolah aku meminta pada Ina untuk melihat seperti apa Rere mengirimnya sms...
Pada sms pertama yang kulihat biasa saja, namun makin ke bawah makin ada yang mengganjal.. Ya... Rere mengatakan kalau ia menyukai Ina.. Tentu aku shock. sangat shock.. Dan Ina juga mengatakan hal yang sama kepada Rere, bahwa ia juga menyukainya.. Aku menahan tangis di mataku, mencoba tegar...
Sampai aku keluar sekolah aku tak kuasa menahan air mata yang sudah membendung di mataku ini. Deras tetesan air mata yang mengalir di pipiku.. Aku tak menyangka bahwa Ina merebut Rere dariku, padahal ia tau bahwa aku menyukai Rere. Dan berusaha mendekatinya. Aku tak pernah menyangka bahwa ada teman yang jahat seperti itu.. Aku tak pernah menyangka Ina menyakitiku

1 tahun sudah lewat, ya.. yang aku ketahui tentang hubungan mereka adalah mereka putus setelah beberapa bulan kemudian, aku lupa pastinya. Dan Ina juga sering cerita bahwa Mantan Rere mengaku ngaku bahwa masih ada hubungan dengan Rere.. dan Benar, sebenarnya Rere masih ada hubungan dengan mantannya itu, tapi saat itu sedang renggang. Aku tau karma akan berlaku. Dan benar saja hubungan mereka tidak berjalan dengan baik...

Saat 1 tahun itu temannya Rere, Ares, suka mengirimkan ku sms.. entah kata2 lucu atau sekedar menanyakan kabarku.. Ares mendapatkan nomorku dengan cara menanyakan langsung lewat jejaring social Facebook, dan kami berteman karena Ares berteman dengan Rere. Ares sekarang kuliah di Jakarta. Dan aku masih sekolah di Bogor.

1 tahun sudah Ares jarang mengirimkan ku sms, awalnya aku tak apa. Lagi pula aku tak pernah terfikirkan kalau aku pernah smsan dengan Ares.. Tapi 1.5 bulan lalu ia kembali mengabariku..
kali ini berbeda dengan yang 1 tahun lalu. Sms kami lebih panjang dan lebih lucu, sering kali aku tertawa karena smsnya yang membuatku tertawa dan tersenyum.. 3 minggu sudah terlewat aku jadi makin sering smsan dengan Ares. Tiba tiba aku merasakan bahwa aku nyaman dengannya. Aku mulai merasakan aku tak ingin kehilangan Ares, dan juga tumbuh perasaan sayang kepada Ares. Ares pun jujur dengan ku bahwa ia sayang padaku, ia nyaman juga denganku. Lalu kami sepakat untuk menjalin hubungan. 1 minggu pertama kami jarang smsan karena kami berdua disibukan dengan UTS yang tengah berlangsung.. 2 minggu kemudian ia juga jarang mengirimku sms, ia berkata bahwa ia sangat sibuk dengan Tugas kuliah yang di berikan dosennya. Aku tetap mengerti dengan kondisi. 3 minggu terlewati dan masih.. ia masih tetap sibuk dengan kuliahnya, dan aku masih mengertinya . Ia tetap mengabariku walau sesekali. 1 minggu menuju 1 bulan kami jadian, ia sama sekali tak mengirimi ku kabar. Jujur aku khawatir karena tak ada kabar dan juga kami LDR. aku bingung ku kirim dia sms tapi tak kunjung dibalas olehnya. Kami belum pernah ketemu sebelumnya, padahal saat minggu ke 3 kami jadian ia bilang bahwa ia sedang otw ke bogor, tapi kami tak bertemu karena pada saat itu aku sedang berada di luar kota untuk berlibur. Rencana untuk bertemu kami pun gagal.

Sampai 1 setengah bulan kemudian. Aku ke mall yg ada di jakarta dengan keluarga ku.. Pada saat aku di food court, aku seperti mengenali wajah seseorang yang sedang duduk mesra dengan seorang wanita yang cantik. Ku hampiri dia, dan ternyata benar dugaanku. Ia adalah Ares. Dengan seorang wanita sedang bermesraan. Aku kaget. tapi dengan hati tenang aku menghampiri, dan meminta ijin dengan wanita tersebut untuk mengobrol 20 menit dengan Ares karena urusan pribadi. Wanita itu pun menyetujui. Untung saja dia baik, sehingga aku bisa mengobrol dengan Ares untuk urusan ini. Saat ku mengajak Ares ke tempat yang lumayan sepi.. Kami sama sama tak mengucapkan satu patah katapun. Aku pun memecah keheningan.. " mau katakan sesuatu padaku?" kataku. Ares hanya diam , tak sanggup mengucapkan 1 kata pun. "waktuku hanya 20 menit. Tak banyak. Kalau kau diam saja.... Aku yang akan memulai! Apakah aku yang pertama, atau aku yang kedua?" kataku. "Aku tak mengerti maksudmu?" Ares mulai berbicara. "Kau yang mengkhianati ku atau kau mengkhianati wanita itu?" kataku dengan hati menahan tangis. "Kau yang pertama, Ra !" kata Ares. "Kenapa? kau bilang kau sayang padaku, tapi ini? Ini rasa sayangmu?" dengan nada membentaknya. "Aku melakukan ini karena ku sayang pada sheila. tapi aku juga tak bisa kehilanganmu." kata Ares "Oh... Jadi namanya adalah Sheila. Kau tak bisa memiliki keduanya. kau harus memilih. Lagi pula salah satunya sudah ada yg tersakiti, yaitu aku. aku tak menyangka kau melakukan ini.... Sekarang jadikan kelebihan masing masing sebagai tolak ukurmu mana yang pantas bahagia bersamamu dan hidup bersamamu. Waktu kita tak banyak. Ku ingin kau memilih sekarang." Kataku dengan menahan tangis yang sudah membendung. "Kau bingung Res? Jika aku jadi kamu aku akan memilih Sheila, karena dia tak pernah tau bahwa kau sudah menyakitinya diam diam." lanjut kataku.. "Baik aku memilih sekarang. Aku pilih Sheila. Maafkan aku Laura." kata Ares. "Tak apa Res, kau memilih pilihan yang tepat. Tapi bolehkah aku memintamu satu permintaan?" kataku. "Apa?" "Kku ingin menyentuh pipimu" kataku. "Baiklah" kata Ares. Saat ku menyentuh pipi Ares, aku merasakan kehangatan yang tak pernah ku rasakan selama ini. Sambil menyentuh pipinya dan menatap matanya lekat-lekat aku berkata "Res.. jujur saja aku kecewa.. Kesetiaanku saat menunggumu tak ada kabar, kau balas dengan pengkhianatan seperti ini. Sungguh sakit rasanya. Tapi mungkin aku bukan untukmu." Ares hanya terpaku diam saat ku katakan seperti itu. "Baiklah waktuku denganmu sudah selesai, pasti Sheila sedang menunggumu. Ares bolehkah aku meminta satu permintaan lagi? bolehkan aku menggenggam tanganmu?" kataku. "Boleh, Ra" kata Ares. Sambil jalan menuju Food court aku berkata pada Ares "Res, aku bahagia bila kamu bahagia. Aku berdoa yg terbaik untukmu. Aku berdoa semoga Sheila yang terbaik untukmu dan kamu yang terbaik untuknya. Semoga kamu langgeng. Dan jangan pernah mengecewakan seseorang yg mencintaimu, kelihatan bahwa Sheila mencintaimu dengan sangat tulus. Jaga dia baik baik. Jaga perasaan dia. Kalau Sheila yang lihat pasti ia akan mengecapmu sebagai cowok brengsek, makanya aku lebih milih cara baik-baik dengan alasan seperti itu pada Sheila dan aku tak mau kau di cap cowok brengsek. Makasih ya, Res atas semua hal yang kau beri padaku, hari hari indah yang pernah kulewati saat aku mengenalmu. Mungkin aku bukan bagian dari hidupmu. Thanks for all everything that you gave to me."

Akhirnya aku melepas genggaman hangat tangannya. Genggaman yang seharusnya aku rasakan untuk yang pertama kali dengannya, tapi harus untuk pertama dan untuk yang terakhir kalinya juga.

Aku kembalikan Ares kepada Sheila. Dan aku minta maaf kepada Sheila bahwa sudah lama menunggu. Ku lihat Sheila pengertian. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari tempat mereka. Kata terakhir yang ku katakan pada mereka "HAVE A NICE DAY" 
Dan saat ku meninggalkan mereka ku lihat Sheila tak bertanya tanya ada apa aku dengan Ares.
Dan pada saat itu juga tangisku tak bisa ku tahan hingga ia mulai menetes di pipi dengan derasnya. 


Ah cinta selalu membuatku tak berdaya
Membutakan semua penglihatan tentang rasa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar