Rabu, 01 Juli 2015

26. (Diam-diam)

Diam-diam, kamu adalah bagian penting dalam hidupku. Sedetik kamu pergi, seribu tahun lamanya aku menunggu. Selangkah kamu berpaling, sepanjang jalan hatiku lurut. Kamu tidak tahu.

Diam-diam, senyummu lah yang membahagiakan hariku. Sekejap kamu menoleh dan tersenyum, seribu tahun lamanya aku berbahagia. Sesentimeter bibirmu bergerak, sehasta jarak debar jantungku. Kamu tidak tahu.

Diam-diam, namamu lah yang hatiku bisikkan. Sekedipan mata orang lain bisa memanggil namamu, setiap hari aku susah payah belajar merapalnya. Seputaran elektron kamu berlalu di hadapanku, serevolusi Saturnus aku diam. Kamu tidak tahu.

Diam-diam, diammu adalah sakit yang menyayat batin. Sedesiran aku melihatmu diam, sepanjang malam aku tak bisa terpejam. Seujung jemari kita bertemu dan saling diam, seumur hidup aku merasa muram. Kamu tidak tahu.

Diam-diam, aku menyimpan hati padamu, dalam-dalam.


dikutip dari blog : demprul.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar